Kebumen. Saya ingat sekali dulu pertama kali saya ke Kebumen bukan dalam rangka jalan-jalan melainkan penelitian Geologi di Kecamatan Karangsambung ,Kabupaten Kebumen. Setelah bertahun-tahun lamanya penelitian tersebut, akhirnya saya kembali lagi ke Kebumen tapi kali ini dalam rangka jalan-jalan bersama tim dari Pesona Indonesia. Yeay!
Mungkin banyak orang yang bertanya-tanya, di Kebumen ada apaan sih? Perasaan nggak banyak masuk bucketlist seperti kota-kota tetangganya seperti Yogyakarta dan Magelang. Pada awalnya saya juga berpikir hal yang sama. Tetapi ketika tim memberikan itinerary selama tiga hari dua malam di Kebumen, saya langsung jingkrak-jingkrakan. Susur pantai dengan mobil 4WD dan melintasi gua Barat sambil body rafting! Gak nyangka ternyata Kebumen punya aktifitas menarik kayak gini.
Singkat cerita, saya dan tim yang beranggotakan teman-teman Blogger yaitu Joe, Anggar, Siska, Mba Terry, dan Ray berangkat menuju lokasi basecamp dimana kami akan memulai perjalanan bersama Jeep Wisata Kebumen. Pak Sular, koordinator perjalanan kami menjelaskan bagaimana peraturan menaiki Jeep Wisata, misalnya tidak boleh panik dan tetap mengikuti perintah dari koordinator. Kami sih ngikutin ajalah daripada kenapa-kenapa dijalan.
Setelah bersiap, gas mobil jip langsung di gerung. "Grunggggg-Grunggggg!" Suara khas mobil jip 4WD mulai menggelegar. Tak lupa sebelum berangkat kami berdoa bersama dan selfie is a must! We are ready to go!
Satu mobil jip diisi maksimal empat orang, dan partner saya di jip kali ini Ray, Joe, dan Mas Ain si bos besar. Rute pertama kami adalah menyusuri pesisir pantai selatan dimulai dengan pantai Setro Jenar. Pantai ini terkenal dengan ombaknya yang cukup keras.
Usai dari Pantai Setro Jenar, jip mendadak berhenti karena dari kejauhan kami melihat seekor hiu paus yang terdampar. Menurut beberapa orang, mamalia besar ini sudah terdampar sejak semalam dan langsung mati. Akhirnya, dagingnya malah diambil oleh masyarakat sekitar ya karena kondisinya udah mati. Katanya sih kalau lagi musim ombak, sering kayak gini. Kebawa arus katanya. Kasihan :(
Tak lama, kami menyusuri perkampungan. Seru banget deh naik jip wisata ini, tak hanya susur pantai saja tapi kami masuk juga ke perkampungan kecil gitu. Nah, kami juga stop di terowongan pohon Ayam Putih untuk foto dulu. Dinamakan terowongan pohon karena ada jalan yang dinaungi oleh pepohonan dan ada kampung yang namanya kampung Ayam Putih.
Kami juga sempat mampir ke menara mercusuar Tanggul Angin. Dulunya, mercusuar ini digunakan untuk memandu kapal yang masuk. Karena saya malas keatas, jadi saya nerbangin drone ajalah. Yang lain pada rajin amat keatas padahal mercusuarnya lumayan tinggi. Yang ingin kurus wajib keatas.
Adrenalin semakin terasa ketika kami sampai di Gurun Pasir Tegal Retno. Disini banyak sekali lompatan dan turunan yang kami lalui. Para driver dengan cekatan membawa kami, dan kami hanya bisa teriak-teriak saja. Serasa di gurun pasir di Arab, bedanya gurun pasir ini deket banget dengan laut. Oh iya, dipersilahkan juga bagi yang ingin mencoba membawa jeep sendiri, kebutuhannya yang penting bisa bawa mobil manual. Akhirnya saya nyobain juga dan seru abis! Ketika bawa mobil di kota kan hati-hati banget, disini mah bebas aja nyetirnya serasa main Grand Theft Auto Kebumen.
Usai seharian offroad, perut pasti kosong dan kami makan siang yang udah include paket dari Jip Wisata. Setelah itu kami mampir ke wisata petik buah di Kampung Puring untuk mencari pencuci mulut. Banyak buah-buahan seger disini seperti belimbing madu dan jambu kristal. Dinamakan belimbing madu karena emang belimbingnya manis banget dan juicy, sedang jambu kristal karena jambunya krenyes banget renyah kayak kristal! Paling cocok kalau di rujak.
Lagi asik-asiknya ngunyah belimbing, eh tiba-tiba hujan turun dengan deras. Padahal spot terakhir sekaligus spot tercantik yaitu Pantai Menganti masih jauh sekitar 45 menit perjalanan. Akhirnya setelah berdiskusi, kami tetap gaspol menuju pantai Menganti. Hujan-hujanan tetap kami gas juga karena jujur aja ini pantai bagus banget! Terkenal dengan tebing curam dan pantai pasir putihnya. Sayang banget pas lagi hujan, padahal kalau nggak hujan banyak aktifitas yang bisa dilakukan misalnya paint ball atau naik sepeda terbang melintasi pantai. Ya, artinya disuruh balik lagi kesini next. Usai hujan-hujanan di Menganti, kami segera makan malam dengan seafood yang super seger dan berganti mobil agar tak kebasahan karena hujan masih turun dengan deras.
Gimana, seru kan susur pantai dengan mobil offroad di Kebumen? Hanya dengan biaya start dari 300 ribu per jip yang bisa diisi empat orang, kamu bisa menikmati sensasi melintasi pantai, perkampungan, perkotaan, dan gurun sekaligus! Menarik bukan? Yuk mampir ke Kebumen!
Pssssst, nggak hanya itu aja lho wisata di Kebumen. Tunggu blog post selanjutnya ya!
Ini sih namanya seru banget.... jadi pingin ikutan bang...
ReplyDeleteKeren wisatanya jadi mupeng tapi sayang ya hiu nya mati terdampar
ReplyDelete