Pertama kali mengunjungi Jepang?
Biasanya, orang-orang yang pertama kali mengunjungi Jepang akan datang ke tiga
kota ini; Tokyo, Osaka, dan Kyoto. Mungkin alasannya adalah Tokyo dan Osaka
adalah kota besar di Jepang dan merupakan pintu masuk utama, sedangkan Kyoto
dipilih karena mencirikan Jepang pada jaman baheula, klasik-klasik gimana gitu.
Tetapi tetap aja masih banyak yang bingung, kira-kira kalau saya punya waktu
tujuh hari untuk keliling Jepang, apakah saya bisa datang ke semua tempat yang
top destinationnya? Yuk, mari kita baca itinerary perjalanan saya selama
seminggu mengeksplor Jepang kemarin!
Kalau melihat dari itinerary diatas,
banyak juga sih hal-hal mainstream yang saya lakukan. Tapi ada beberapa hal
menarik yang mungkin jarang orang lakukan. Misalnya makan ikan Fugu, datang ke
Robot Restaurant, atau malah main ke Museum Doraemon. Penasaran? Yuk, saya
review nih persiapan saya sebelum berangkat dan apa saja sih spot anti
mainstream yang saya datangi. Cusss!
PERSIAPAN
SEBELUM BERANGKAT:
Oh iya, berhubung pekerjaan saya
sebagai seorang travel blogger mewajibkan saya untuk terus online, maka dari itu saya sempat membeli sim card 4G
di Jepang. Untuk cara membelinya pun mudah sekali, saya membelinya via Klook (LINK).
Tinggal pesan di web Klook, lalu pilih data dan berapa lama durasinya, lalu
bisa diambil langsung di bandara, baik Haneda ataupun Narita. Bahkan, Kansai
juga bisa lho. Dengan adanya simcard 4G ditangan, saya udah bisa upload terus
sepanjang perjalanan. Kamu bisa klik disini (LINK) untuk membeli sim card 4G
selama di Jepang.
Biasanya sebelum berangkat, saya
selalu mencari tentang transportasi di destinasi tujuan. Karena saya ingin
datang ke tiga kota sekaligus yaitu Tokyo, Kyoto dan Osaka dalam waktu enam
hari, mau tidak mau saya harus menggunakan kereta cepat alias Shinkansen agar
semua itinerary kekejar. Tapi seperti yang kita tau, tiket satuan Shinkansen
itu mahal banget, maka dari itu saya mencoba mencari solusi bagaimana biar bisa
lebih hemat biaya. Ternyata ada yang namanya Japan Rail Pass, dimana JRPass ini
merupakan sebuah tiket terusan bagi pengguna kereta Shinkansen atau semua
kereta selama jaringannya punya si JR ini. Jadi, perjalanan saya dari Tokyo ke
Osaka, lalu ke Kyoto dan kembali ke Tokyo hanya memerlukan satu pass ini saja,
tanpa perlu membeli tiket lagi. Selain itu saya juga membeli subway ticket
(kereta bawah tanah) di Tokyo, agar selama saya di Tokyo gak perlu ribet beli
tiket di setiap stasiun. Tinggal tap aja. Cara beli Japan Rail Pass dan Subway
Ticket pun mudah, saya beli dari Klook, lalu memliih berapa lama durasinya,
lalu kapan tiba di Jepang. Mudah banget dan tinggal langsung di tukar di kantor
JR yang ada didalam bandara. Mudah dan cepat, sampai di Jepang tinggal ambil
doang! Untuk membeli JR Pass dan Subway Ticket, kamu bisa klik link ini (LINK) dan link ini (LINK).
Oh iya, dengan kamu
membeli JR Pass via Klook, kamu bakal dapat banyak banget kemudahan lho.
Misalnya ada yang namanya sistem JR Pass Delivery. Jadi setelah pembelian, JR Pass nya akan
dikirimkan kerumahmu langsung dalam waktu 7 hari kerja! Cepat banget lho. Tapi
wajib diingat, tak ada pengiriman di weekend dan tanggal merah. Bagi kamu yang
berminat, saat ini pengiriman hanya berlaku di area Jabodetabek ya!
DESTINASI
ANTI MAINSTREAM
Kalau dilihat di itinerary saya sih,
yang saya datangi juga banyak yang mainstream, misalnya Asakusa Temple, Tsukiji
Market, Fushimi Inari dan lain-lain. Tetapi bukan Catatan Backpacker namanya
kalau bukan mencoba yang aneh-aneh. Yuk mari di list apa aja sih yang saya
datangi selama di Jepang. Kuy!
1.Robot Restaurant
Oke, awalnya saat browsing activity
selama di Tokyo, saya sempat bingung apa maksud dari Robot Restaurant. Apa
mungkin semua pelayannya robot, atau bahkan yang masakin makanan kita robot? Ya
bisa aja itu terjadi, kan tau sendiri Jepang adalah salah satu negara paling canggih soal robotnya. Tapi ternyata,
saya salah. Disebut Robot Restauant karena selama di dalam, kita bakal disuguhi
atraksi musikal dan cerita perang-perangan tetapi menggunakan robot asli. Iya,
robot asli! Orangnya juga ada sih, jadi kayak manusia versus robot gitu. Ini
wajib banget didatangin karena atraksinya keren banget (bayangin cerita manusia
vs robot) lalu drama musikalnnya yang t.o.p abis! Karena saking fokus nonton
atraksinya, kadang saya lupa semangkuk french
fries dan burger yang saya pesan
selama disana. Duh!
Untuk lokasi Robot Restaurant tepat berada di daerah Shinjuku Tokyo (kesini bisa
menggunakan JR Pass atau Subway Ticket) dan kamu bisa beli tiket atraksi Robot
Restaurant via Klook disini (LINK) lalu tinggal tunjukin aja tiket pembeliannya
langsung di Robot Restaurantnya.
Saya sangat menyarankan kamu
langsung beli via Klook, karena Robor Restaurant ini cepat sekali full booked
dan harganya jauh lebih murah dibandingkan beli langsung. Saya sudah
membandingkan harga beli via Klook dan beli langsung di tempat, selisihnya
lumayan banget! Bisa buat jajan di dalam Robot Restaurantnya. Selain itu saya
jadi nggak perlu ngantri tiket lagi karena tinggal tukar aja di konter.
2. Museum Fujiko F Fujio alias Museum Doraemon.
"Aku ingin begini, aku ingin
begitu.. Ingin ingin inginku banyak sekali..."
Tau kan lirik lagu diatas? Kalau
nggak tau, udah mending balik lagi ke masa kecil, karena lirik diatas adalah
salah satu lirik dari film kartun yang paling menggugah hati dan membuat
fantasi semua anak-anak di dunia terbang ke awan. Doraemon! Sebenarnya, ini
bukan museumnya Doraemon aja, tapi museum untuk mengenang pencipta si Doraemon,
yaitu Pak Fujiko F Fujio. Nggak hanya Doreamon aja, tapi banyak juga karya Pak
Fujiko lainnya seperti Ninja Hattori, P-Man, QTaro, 21Emon, Mojacko, dan
beberapa karya manga lainnya. Disini diceritakan bagaimana Pak Fujiko memulai
awal karirnya hingga kisah akhir hayatnya. Banyak banget gambar asli Pak Fujiko
yang dipajang disini. Eits, jangan sampai lewatkan juga bioskop mini yang ada
didalam gedung, karena ada satu movie Doreamon yang akan ditayangkan lho.
Katanya sih movie ini hanya ditayangkan di museum ini aja, jadi movie special
edition. Canggih!
Oh iya, lokasi si Museum Fujiko F
Fujio ini agak melipir dari kota Tokyo, tepatnya sekitar satu setengah jam dari
Tokyo yaitu kota Kawasaki, tempat tumbuh dan besarnya Pak Fujiko. Nggak heran,
jalanan di sekitar kota Kawasaki mirip banget desain kota yang ada di anime
Doraemon. Oh iya, kamu bisa beli tiket masuk musiumnya di link ini ya (LINK).
Setelah order, kamu bisa tukar tiketnya nanti di bandara langsung. Saya beli dari Klook lagi-lagi karena mudah
ditukarkan (kalau kamu beli di Museumnya langsung, kamu harus beli
tiket+ngantri+tukar lagi didalam museum). Tukarnya juga enak di airport, satu
meja dengan tukar simcard, jadi bisa sekalian deh.
PS: Di Museum ini nggak boleh
motret, jadi foto diluarnya aja ya...
3. Tokyo Tower
Tokyo Tower sih sebenernya masuk ke
destinasi yang lumayan mainstream, tetapi tetep saya masukin karena entah
kenapa Tokyo Tower ini cakep abis apalagi pas malam hari dan wajib banget
didatangin. Jadi Tokyo Tower ini sejatinya adalah menara telekomunikasi dan
menara observasi. Dibangun pada tahun 1958, ketinggian si Tokyo Tower ini
setinggi 333 meter lho! Hal ini menjadikan Tokyo Tower menjadi bangunan
tertinggi nomor dua di Jepang setelah Tokyo Skytree yang dibangun pada tahun
2012.
Jadi, disini ada dua buah deck
observasi. Yang pertama main deck setinggi 150 meter, dan top deck setinggi 250
meter. Nah, pengunjung dapat naik ke atas Main Deck maupun Top Deck. Tinggal
menyesuaikan aja gimana isi kantong kamu guys. Yang jelas pemandangan dari dua
deck tersebut nggak kalah sama pemandangan Monas deh! Dari sini, seluruh
pemandangan kota Tokyo keliatan 360 derajat! Jangan sampai melewatkan untuk
berjalan diatas kaca transparan ya di Main Deck. Kalau ngeliat kebawah ternyata
ngeri juga hehe.
Letaknya tepat di kota Tokyo, kamu
bisa menggunakan Subway Pass untuk kesini. Link untuk beli tiket masuk ke Tokyo
Tower bisa langsung klik (LINK) disini, nanti tinggal tunjukin aja hasil
bookingnya di konter Tokyo Tower. Gampang! Oh iya sekedar rekomendasi, untuk
dating ke Tokyo Tower atau destinasi sekitarnya, better kamu punya Subway Pass,
karena dengan Metro Subway Pass ini, kamu bisa keliling Tokyo unlimited tanpa
harus ribet beli tiket subway lagi. Patut diingat, banyak banget destinasi di
Tokyo yang relative dekat dengan stasiun subway lho!
4. Jalan-jalan keliling Kyoto dengan Kimono!
Kalau ngeliat JGO (Japan Girl Only)
pakai Kimono, rasanya gemes gimana gitu. Lucu banget, pengen teriak
"Kawaaaaaaaii (cantik)". Tapi takut diliat aneh. Jadinya, saya
mencari peminjaman Kimono juga agar bisa ada alasan untuk foto bareng cewe-cewe
JGO yang pakai kimono juga. Hihihi.
Seperti yang kita tau, Kimono ini
merupakan baju tradisional Jepang. Kata orang-orang sini, belum pake Kimono
atau Yukata saat ke Kyoto, artinya kurang afdol. Daritadi ngomongin Kimono atau
Yukata mulu, itu sama aja bukannya?
Beda! Kimono dan Yukata emang
terlihat mirip, tapi aslinya beda. Pertama dari bahan udah beda, kalau Kimono
itu dari sutra, kalau Yukata dari katun. Kedua, kimono biasa digunakan di acara
resmi seperti pernikahan dll, sedangkan Yukata lebih sering diacara santai.
Ketiga, Kimono biasanya dipakai sepanjang musim, jadi ada Kimono musim dingin,
musim semi, dan musim panas. Sedangkan Yukata biasa digunakan hanya pada musim
panas saja. Selain itu masih banyak perbedaan lainnya dari ikat pinggang
ataupun kaus kaki, tapi saya nggak menanyakan secara detail kepada petugas yang
membantu saya mengenakan Yukata ini.
Nah, bagi yang ingin menyewa Yukata
atau Kimono dengan harga terjangkau, bisa klik (LINK) ini. Nanti tinggal
tunjukin aja bukti pembeliannya di counternya. Jangan sampai bingung milihnya
ya, karena asli, banyak banget model dan warna si Kimono dan Yukatanya! Setelah
itu, tinggal mampir deh ke Fushimi Inari buat foto-foto bareng JGO. Josss!
5. Mencoba Ikan Fugu, Ikan Beracun!
Bukan Yudha namanya kalau nggak
mencoba yang namanya ekstreme food. Ulat sagu, belalang, kalajengking, hingga
kecoa aja pernah saya coba. Kali ini di Jepang saya ingin mencoba yang namanya
Ikan Fugu alias ikan Buntal. Dulu sih saya pernah nyobain pas di Wakatobi, tapi
nggak tau mungkin jenisnya yang berbeda. Karena untuk menjadi seorang chef yang
bisa mengolah Fugu, membutuhkan waktu tahunan untuk belajar bagaimana cara
mengolahnya agar aman. Wow!
Jadi, untuk menikmati Fugu ini ada
beberapa set yang harus kita lalui. Mulai dari appetizer yaitu sashimi dan
kulit si ikan Fugu dengan bumbu khas Jepang. Lalu dilanjutkan dengan main
course, daging ikan fugu lengkap dengan sayurannya. Disini, kita harus
benar-benar memperhatikan waktu memasak si ikan Fugu karena kita bakal
merebusnya sendiri. Nanti waiternya akan menjelaskan bagaimana cara merebus dan
berapa lama merebusnya. Tapi daripada salah, saya meminta tolong langsung
kepada waiternya untuk membantu merebus. Setelah itu ada appetizer berupa bubur
nasi yang dicampur telur dan es krim rasa kacang. Rasa ikan Fugu gimana?
Menurut saya, one of the best fish that i
ever tried. Mungkin karena harganya juga lumayan untuk satu setnya, saya
menikmatinya dengan sangat perlahan hihi.
Bagi yang ingin mencoba sensasi makan
ikan Fugu, kamu bisa mencobanya saat di Kyoto. Bisa klik (LINK) disini untuk
memesan paket makan siang ikan Fugu, dan bisa langsung ditukar di restorannya.
Selamat mencoba salah satu ikan terenak didunia!
Psssssst! Bagi kamu yang nggak
sempet ke Kyoto, di Klook juga tersedia kok Fugu Experience yang bisa kamu coba
di Tokyo maupun Osaka. Siap mencoba ikan Fugu?
Wah, ternyata banyak juga ya
destinasi atau atraksi anti mainstream yang saya datangi selama di Jepang. Tapi
jujur aja, ke Jepang itu nggak cukup sekali, bahkan saya udah punya plan lagi
untuk ke Jepang dalam waktu dekat. Untungnya, ada Klook yang memudahkan saya
untuk membeli paket atraksi atapun aneka macam tiket yang ada di Jepang. Banyak
banget kelebihan dari Klook yang saya rasakan selama saya di Jepang kemaren.
Pertama, dengan e-ticket, saya udah gak perlu lagi bawa tiket kertas gitu, dan
gak perlu antri juga. Kedua, harga terbaik. Dijamin! Klook telah bekerja sama
dengan ribuan aktivititas di seluruh dunia, makanya harganya amat bersaing.
Ketiga, lokasi pick up ticket sangat baik. Misalnya di airport, atau di lokasi
dekat destinasi. Keempat, kamu bisa menemukan apapun mulai dari tiket atraksi,
telekomunikasi, transportasi, hingga kuliner! Plan jalan-jalanmu bakal
dipermudah banget. Dan yang terakhir, menurut saya bagian yang paling terbaik
dari Klook adalah kamu bisa secara bebas mengkustomisasi perjalananmu
berdasarkan itinerary yang kamu mau. Tinggal set up itinerarynya mau gimana,
lalu beli atraksinya di Klook, dan voila! Langsung deh siap jalan-jalan. Gak
perlu ribet, karena semuanya udah kita siapin dari Indonesia dan sampai sana
tinggal tukar dan cus!
Ada yang ingin pergi ke Jepang juga?
Yuk, di share di kolom komentar, siapa tau ada yang ingin coba ikan Fugu juga.
Yuk berangkat!
jalan-jalan di jepang seru juga ya, bisa lihat doraemon juga.. :)
ReplyDeleteGimana mas yudha rasa ikan fugunya? Pas ke Jepang aku mau coba tapi mihil wkwk. Rasanya mirip kayak ikan lain apa gitu gak?
ReplyDeleteahh, jadi pengen balik lagi ke jepang. selalu aja ada tempat yg belum didatangin kalau baca pengalaman orang
ReplyDelete