Perjalanan saya ke
Thailand selama sebelas hari kemarin betul-betul saya persiapkan dengan matang.
Meskipun hanya 11 hari (menurut saya 11 hari itu sebentar :D ) tapi saya harus
mempersiapkan semuanya dengan baik. Dan pasti, bukan Yudha namanya kalau trip
hanya satu kota saja. Trip kali ini saya akan mengunjungi banyak destinasi
seperti biasa. Prinsip saya, kalau bisa sekali datang ya selesaikan semuanya
sekaligus. Begitu.
Jika ditilik,
perjalanan saya cukup panjang. Saya akan memulai perjalanan dari Jakarta menuju
kota Phuket, lalu sesampainya disana selama tiga hari saya akan mengelilingi
pulau-pulau sekitar Phuket seperti Phi-Phi dan pulau Raya. Dari sana, saya
harus terbang menuju Chiang Mai. Chiang Mai ini terletak di utara Thailand, dan
berada di dataran tinggi (makanya suhunya jauh lebih adem) dibanding Bangkok
apalagi Phuket yang jelas-jelas di pinggir pantai. Setelah itu, saya akan
mengunjungi beberapa destinasi dan melanjutkan perjalanan ke Chiang Rai, yaitu
sebuah kota kecil di perbatasan Thailand, dimana saya bisa melihat langsung
suku Karen "Long Neck". Saya juga berencana untuk mampir ke Golden
Triangle, dimana dulu disana adalah salah satu lokasi tempat perdagangan Opium
terbesar di dunia! Wait, perjalanan saya belum usai. Dari sana, saya akan
kembali ke Bangkok dan melanjutkan ke beberapa destinasi di kota dan pastinya
berbelanja. Jelas, belanja buat emak sama pacar, bukan buat sendiri.
Nah, dari seluruh
itinerary yang ada, saya menambahkan kota Chiang Mai sebagai pilihan destinasi.
Mengapa Chiang Mai? Alasannya adalah karena saya belum pernah kesana, yang
kedua adalah saya sangat amat penasaran dengan suku Karen. Pernah dengar
tentang suku Karen? Apa benar lehernya panjang atau hanya ilusi saja? Selain
itu, paket-paket tour di Chiang Mai juga mudah dicari, pasti banyak vendor yang
menyediakan paket tur disana. Mengapa saya menggunakan paket tur, karena
menurut beberapa info yang saya cari di internet maupun tanya langsung ke
teman-teman yang sudah pernah kesana, Chiang Mai dan Chiang Rai itu lokasinya
jauh dan agak sulit untuk mengurus transportasi sendirian. Selain itu saya juga
harus mengejar pesawat kembali ke kota Bangkok. Kalau saya ingin mencoba
sendiri lalu tertinggal pesawat, berantakan sudah perjalanan saya ke Thailand
kali ini.
Kebiasaan saya
sebelum berangkat adalah mencari-cari rute atau paket tour yang akan saya
gunakan nanti. Setelah membandingkan beberapa vendor, saya menjatuhkan pilihan
pada KKDay, salah satu vendor tour asal Taiwan. Jemari saya mulai menyusuri web KKDay, dan mengetik kata Chiang Mai di kolom search.
Muncullah beberapa
pilihan paket yang tersedia di web. Saya pun lalu mencari yang saya butuh dari
hampir 30-an pilihan paket yang ada. Tujuan saya sih hanya mengunjungi suku
Karen dan menuju perbatasan Golden Triangle. Mengapa harus pakai tour, karena
rute menuju kesana cukup jauh dan memakan waktu, serta agak ribet mengurus
imigrasi nantinya saat di border karena tujuan saya juga untuk sampai di daerah
spesial ekonomi terbatasnya Laos.
Tak sulit untuk
mencari paket tour yang ada di KKDay. Saya hanya cukup membuka website, lalu
mengetik tujuan di kolom search, dan voila! Semua langsung ada di genggaman
tangan. Saya juga dihadapkan dengan beberapa macam pilihan pembayaran dan itu
memudahkan banget dalam bertransaksi. Nanti, setelah pembayaran usai, e-ticket
akan dikirimkan ke email yang telah kita daftarkan sebelumnya. E-ticketnya juga
lengkap dengan nomor telpon vendor yang ada di kota tujuan, jadi kalau butuh
apa-apa tinggal telpon saja ke vendor atau hubungi langsung call center KKDay. Kebetulan, saya order paket Tour selama di Chiang Rai di link ini KKDay Chaing Rai.
![]() |
Tinggal isi data, dan biosa dibayar via credit card atau Paypal deh! |
Kerennya lagi,
KKDay tak hanya menjual paket tour saja, tetapi juga tiket atraksi, tiket
transportasi, hingga mobile internet! Jadi, kamu tinggal pesan tiket pesawat
dan hotel saja, sisanya bisa di urus di KKDay. Simpel dan tak membutuhkan waktu
lama untuk menunggu konfirmasi dari pihak tour. Mudah banget!
Singkat cerita, sekitar
jam tujuh pagi kami dijemput oleh seorang driver yang memanggil nama kami di
lobby hotel. Ternyata, driver tersebut yang akan mengantarkan kami ke Chiang
Rai. Saya lalu langsung menunjukkan bukti voucher pembelian saya dari KKDay
langsung dari smartphone. Tak lama si bapak driver memeriksa, beliau langsung
mengarahkan kami ke mini van untuk bergabung bersama yang lain. Saya memang
memesan join group tour karena harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan
harga private trip.
Perjalanan menuju
Chiang Rai ternyata cukup jauh, memakan waktu hampir empat jam lamanya. Untung,
kami sempat berhenti di beberapa spot dulu sesuai itinerary dari KKDay yang
menurut saya cukup tepat waktu. Tour guide juga dengan sangat detail
menjelaskan tentang destinasi tujuan dan berapa lama kami diberi waktu utnuk
mengeksplor destinasi tersebut. Kami memulainya dengan mengunjungi Thawelsin Hot
Spring, yaitu kolam air panas alami yang biasa dijadikan rest area bagi para
pelancong yang akan lemanjutkan perjalanan kearah utara Thailand. Disini banyak
orang yang menujal telur puyuh yang langsung direbus d kolam air panasnya!
Lalu, kami
melanjutkan perjalanan ke White Temple. Sekilas, dari jauh White Temple ini
nampak biasa saja. Sebuah kuil yang berukuran cukup besar dengan warna putih
yang menyala. Tetapi, ketika saya melihatnya dari dekat, baru akan tampak
kengeriannya. Di bagian depan, terlihat sebuah gambaran tentang neraka. Disana
banyak sekali tangan yang menjulur meminta pertolongan. Tak hanya itu, ada juga
muka yang hancur, dibelit oleh duri, tengkorak pecah dan lain-lain. Membayangkannya
saja sudah ngeri.
.
Dari sana, saya
harus menyebrangi jembatan menuju surga. Jadi, orang yang sudah disucikan
dosanya akan melewati jembatan ini. Kasarnya akan terlahir kembali lah.
Jembatan ini berwarna putih berkelap-kelip. Dari sini harus berhati-hati,
karena kalau tak seimbang, bisa saja jatuh ke dalam lautan tangan yang
mengulur.
Jika kamu berhasil
melewati semua, kamu akan sampai di Surga, yaitu sebuah kuil dengan patung
Buddha didalamnya. Didalam sini sangat unik karena dindingnya dilukis dengan
gambar-gambar pop culture. Ada gambar spiderman, superman, transformer, hello
kitty, dan lain-lain. Pada intinya dinding ini menceritakan bahwa semuanya akan
musnah lalu kembali ke surga dan neraka.
Kuil ini dibangun
oleh seorang artist kenamaan dari Thailand yang bernama Chalermchai Kositpipat.
Beliau membangun White Temple menghabiskan 40 juta baht dan menurut beberapa
sumber, ia sengaja membangun kuil dengan harapan diberikan kehidupan yang
abadi. The Best!
Lalu terakhir, kami
mengunjungi Suku Karen “Long Neck” yang terkenal dengan leher panjangnya dan
Golden Triangle yaitu perbatasan tiga Negara (Laos, Thailand, dan Myanmar) yang
dulu merupakan salah satu produsen opium terbesar di dunia. Cerita tentang Long
Neck Karen akan saya bahas pada satu post khusus J






Akhirnya jam sudah
menunjukkan pukul 5 sore dan kami harus kembali ke Chiang Mai untuk
beristirahat. Perjalanan dari Chiang Rai ke Chiang Mai selama empat jam hampir
tak terasa karena saya tertidur di perjalanan. Tiba-tiba saya sudah dibangunkan
oleh driver karena sudah sampai depan hotel. Capeknyaaaaaaaa!
wahh aku juga pengen banget berkunjung ke Long Neck Karen yang berada di golden triangle..
ReplyDelete