Kalau ditanya, traveling ala saya itu random banget. Kalau dulu emang sih, backpackeran banget. Uang dibawa secukupnya, bawa tas ransel super gede, terus nggak ada ceritanya bawa kamera. Kalau baju kurang, ya cuci sendiri dalam perjalanan. Ya wajar aja sih karena biasanya saya jalan-jalan itu memakan waktu yang lumayan lama dibandingkan orang kebanyakan. Saat itu saya rata-rata menghabiskan waktu diatas dua minggu hingga satu bulan setiap perjalanannya. Bahkan, saya pernah traveling selama enam bulan! Tapi kalau boleh jujur, malah traveling lama seperti itu persiapannya malah kurang, karena saat itu anggapan saya bukan jalan-jalan, tapi pindah domisili sementara lalu  sekalian muter-muter.

Zaman dulu setelannya gini nih.

Tapi semakin kesini, otomatis semuanya berubah. Sekarang karena jalan-jalan udah jadi kegiatan, penggenya rada nyaman dikit. Kadang ransel diganti sama koper. Baju sekarang lebih variatif disbanding dulu hanya pakai kaos oblong saja. Dan sekarang wajib banget bawa kamera, plus drone. Rugi udah jalan kemana-mana tapi gak ada dokumentasi yang bagus. Tetapi perjalanan kali ini lebih masuk akal durasinya. Rata-rata saya traveling maksimal hanya dua mingguan saja. Satu minggu sudah cukup. Sepertinya kalau mau berbulan-bulan lagi, bisa-bisa panjang urusannya ntar. Udah jadi bapak-bapak mah mana bisa….

Udah bapak-bapak, begini deh.

Hingga sekarang, masih banyak teman-teman yang bertanya “Lo kalau traveling bawanya apa aja sih? Kok kalau bawaannya simple, tapi bagus aja di foto? Oh iya kamera apa yang dipake, apa nggak berat?” dan masih banyak pertanyaan lainnya. Nah untuk menjawab pertanyaan tersebut, saya membuat dua artikel tentang apa saja yang perlu dibawa saat travelling. Yang pertama adalah Simple Travelling Set yaitu tentang delapan barang penting yang akan memudahkan perjalananmu, dan Photography Backpacking Set yaitu tentang peralatan fotografi terbaik dengan budget yang terbatas. Sila cek pada link di atas ya.

Nah dengan memadukan dua hal yaitu perjalanan yang simple dan gear fotografi yang tepat, kamu bisa memaksimalkan perjalanan kamu sepenuhnya tanpa harus ribet mikirin apa aja yang kudu dibawa dan gear kamera yang harus dipake. Semoga bermanfaat!









Saya ingat sekali dulu awal-awal memulai perjalanan, untuk merangkai itinerary saja membutuhkan waktu yang lumayan lama. Belum lagi kita harus mencari akomodasi tempat menginap, lalu ingin makan di mana, ingin nongkrong di mana, dan masih banyak hal lainnya. Sebenarnya masalahnya hanya dua, yaitu waktu dan budget. Kalau waktu dan budget unlimited sih seharusnya nggak masalah ya. Namun, saat itu keuangan belum bener, tapi hasrat akan jalan-jalan udah menggebu banget.

Setelah dilihat-lihat, ternyata ada beberapa celah yang bisa dimodif sedikit agar pengeluarannya tak terlalu banyak. Salah satunya adalah akomodasi. Sebagai traveler yang menganut perjalanan ala backpacker, saya harus bisa menyiasati bagaimana caranya agar tetap murah, namun aman dan nyaman. Akhirnya setelah membandingkan satu sama lain, ada beberapa pilihan akomodasi yang saya dapatkan. Hotel, Apartemen, dan Hostel. Hotel saya kesampingkan karena budget saya saat itu tipis. Apartemen juga saya nggak pilih karena saya hanya traveling sendirian, jadi untuk apa besar-besar. Dan akhirnya tersisa pilihan terakhir yaitu Hostel. Di sini ada dua pilihan, hostel private atau hostel dormitory, Nah lho?


Hostel Nine Hours Osaka .


Kapsulnya lumayan kecil tapi pas kok.

Sebagai backpacker yang memiliki jiwa banyak teman yang tinggi, akhirnya saya memilih Hostel Dormitory. Nah bagi yang belum tau hostel Dormitory ini seperti apa, anggap saja hostel ini seperti Dorm atau asrama. Jadi satu kamar itu kita tidur tumpak blek alias campur aduk sama orang yang nggak kita kenal. Nah campur aduknya itu berapa orang? Start dari tiga orang per kamar, empat orang, enam orang, delapan orang, hingga 20 orang. Yang 20 orang pernah tuh saya pas nginep di Phi Phi Island. Luar biasa ramenya satu kamar. Saya juga pernah tidur di hostel kapsul saat di Osaka. Harganya juga masuk ke kantong, hanya 350 ribu per malam. Sangat murah kalau dibandingkan dengan tidur di hotel biasa di Jepang.


Hostel paling murah di Jepang ya model kaspsul begini.

Tentunya, ada plus minus dari menginap di kamar dormitory ini. Plusnya yang pertama adalah biayanya jauh lebih murah dibandingkan kamar biasa. Yang kedua, kita bisa ketemu dengan banyak teman baru. Ketiga, kita bakal ngerasa punya keluarga baru (apalagi saya yang kalau traveling biasanya long term). Tapi ada plus, selalu ada minusnya. Nah minusnya sekalian saya ngasih tips ya gimana caranya agar aman dan nyaman tidur di kamar dormitory.


Aturan menginap di hostel kapsul atau dormitory.

Tips Menginap di Kamar Dormitory ala Catatan Backpacker

1. Pastikan kamu menginap di daerah yang jelas, dekat tempat wisata atau stasiun. Jangan memaksa mencari yang murah tapi jauh, nanti repot sendiri. Biasakan cek review hostelnya.

2. Selalu simpan barang berhargamu di loker. Biasanya, hostel menyediakan loker untuk menyimpan barang berharga. Jika ternyata apes nggak ada loker, mungkin bisa tanyakan solusinya ke resepsionis.

3. Selama tidur, simpan barang-barang berhargamu di bawah bantal. Kalau tas, pastikan talinya di ikat ke tangan agar terasa kalau ada yang menarik tas kita. Biasana sih kalau handphone saya charge disamping kepala, lalu saya pasang aplikasi yang dimana berfungsi sebagai alarm jika ada yang mencabut kabel charger dari handphone. Otomatis bunyi dong kalau ada yang mau ambil hape kita,

4. Cobalah untuk berinteraksi dengan orang lain di kamarmu. Paling nggak lakukan background check tentang beberapa orang di kamarmu, seperti nama dan asalnya. Kalau ada apa-apa paling nggak kita ada backup.

5. Tak perlu pamer gadget-gadgetmu di dalam kamar dorm. Act natural. Intinya jangan memancing. Barang berharga kayak kamera dan semacamnya disembunyikan saja.

6. Pastikan kalau ruang tidurmu paling nggak ada tirai atau penutupnya. Ada sih beberapa yang emang nggak ada, tapi jauh lebih aman dengan tirai.

7. Cek apakah hostelmu menyediakan sarapan. Kalau nggak ada ya mau nggak mau harus jajan kan.

8. Selalu bawa barang pentingmu kalau keluar kamar, meskipun hanya ke lobby atau ke kamar mandi.

9. Bawa sabun-sabunmu atau handukmu sendiri. Biasanya hostel dormitory ini memiliki kamar mandi umum yang bisa digunakan oleh penghuni dorm. Jadi bagi kamu yang mementingkan personal hygiene bisa bawa peralatan mandinya sendiri.

10. Biasanya, hostel juga digunakan oleh pekerja yang tinggal di daerah tersebut. Biasanya mereka sudah tinggal di dorm tersebut lama sekali, hitungan bulan bahkan tahun. Nah orang seperti ini yang harus minimal kamu kenali, karena dia yang paling tahu kondisi dormitorymu.

11. Bawa sandal sendiri, dan jangan gunakan plastic pada malam hari. Berisik banget soalnya, nanti tetangga kamarmu terbangun lagi.

12. Saya selalu menggunakan sarung sebagai alat multifungsi. Percaya deh, sarung gunanya banyak banget di dormitory. Bisa jadi tirai dadakan, pengganti eye mask, penutup muka, dan banyak lainnya.

13. Bawa gembokmu sendiri, jika ada koper yang nggak muat di loker. Double safety is a must.
Nah sekarang gimana caranya kalau mau booking hostel? Gampang aja. Biasanya saya selalu menggunakan Booking.com saat mencari hostel.


Tampilan Booking.com saat memesan Hostel.


Deskripsi yang sangat detail tentanh hostel yang dipilih.

Kenapa Booking.com ? Saya selalu menggunakan Booking.com karena tersebar di seluruh dunia- ada 29 juta database akomodasi di 153 ribu destinasi di 227 negara mulai dari hostel, apartemen, hotel, villa, resort, pokonya semuanya ada dari kelas melati sampai bintang lima. Selain itu, FREE Cancelation dari Booking.com juga bermanfaat banget, misal suatu saat ada halangan jadinya kita bisa cancel penginapan kita. Dan tidak ada Booking Fee saat memesan layanan apapun di Booking.com. Pilihan pembayaran juga enak, bisa bayar di Alfamart, atau pakai Kartu Kredit. Bahkan, bisa juga bayar langsung di hotel nanti saat checkin tapi dengan kondisi kamar sudah kamu booking. Gak takut lagi kehabisan kamar. Harganya juga kompetitif dan banyak promo menarik serta gift bagi para pengguna Booking.com. Tapi yang paling terbaik sih, bisa di akses dimanapun, mulai dari gawai Android dan Ios, ataupun website.



Promo terbaik, pembatalan gratis, pembayaran tanpa kartu kredit, dan bisa bayar di tempat! Luar biasa!

Gimana, mudah bukan? Emang nyari akomodasi itu sebenernya gampang, asal kita mau cari tahu dan kita juga paham segimana sih kapasitas dompet kita. Ya kalau saya sih kalau traveling apalagi khususnya ke luar negeri, Booking.com udah jadi pilihan terbaik.
By the way, bagi kamu yang punya pengalaman  tidur di hostel atau serupa dengan cerita di atas. Share pengalaman kamu di sini yaa …


Sponsored by Booking.com






Pernah dengar tentang kabupaten Majalengka? Salah satu kota kabupaten yang terkenal dengan Mangga Gedong Gincu ini ternyata lagi viral-viralnya lho di social media. Gimana nggak, salah satu destinasi wisatanya yaitu Bukit Mercury lagi rame banget dibahas di sosmed. Bahkan banyak yang menyamakannya dengan sawahnya Thanos saat Thanos disamperin sama Avengers (yang nonton Marvel mana suaranya…). Selain itu, Majalengka juga dikenal dengan Gunung Ciremai yang termasuk satu dari 50 Taman Nasional yang ada di Indonesia. Nah, percaya nggak sih destinasi wisata yang ada di Majalengka ini lengkap banget, karena semuanya ada lho! Mulai dari destinasi alam, budaya, seni, sejarah, hingga wisata minat khusus. Mau tau apa aja? Karena kemaren saya baru saja mengunjungi Majalengka Bersama tim dari Ayo Jalan Jalan, saya bakalan share nih destinasi yang wajib kamu kunjungi saat jalan-jalan di Majalengka. Cusss!

1. Bandara Internasional Jawa Barat

Gimana caranya ke Majalengka? Gampang. Tinggal naik mobil lewat tol Cipali ke Majalengka, atau kalua mau keren ya landing dong di Bandara Internasional Jawa Barat! Bandara internasional terluas kedua di Indonesia setelah Soetta ini ternyata emang bener-bener kelas internasional. Punya panjang runway 3000 meter dengan lebar 60 meter, bikin bandara ini bisa dilintasi pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777. Selain itu fasilitas udah lengkap juga. Udah ada 4 maskapai yang aktif terbang di sini. Selain itu, transportasi umum untuk menuju ke BIJB juga udah banyak. Mulai dari Damri hingga travel umum yang bias menjangkau ke kota di sekitar Jawa Barat. Tinggal nunggu aja akses tol menuju  ke bandara, jadi dari Bandung ke BIJB cuma makan waktu gak nyampe satu jam. Jos!  Target market bandara ini emang sekitaran Jawa Barat sih, jadi diharap teman-teman yang tinggal di Jabar, sok mangga cobain terbang di BIJB, lur!








2. Sukawana Dream Village

Salah satu desa unik dengan tujuan edukasi. Di sini, kita bisa belajar beberapa bahasa secara fun. Mulai dari bahasa Indonesia, Sunda, Inggris, Arab, India, hingga Mandarin. Serunya sih kita di sini bisa sewa sepeda sambil muter-muter kampung. Nah ada beberapa stop point di kampung ini, dan kita ntar bakal stop di point tersebut. Di point tersebut, kita bisa menikmati suasana sambil belajar bahasa yang kita pilih. Asik banget sih naik sepeda keliling kampung, karena wisata ini dikemas secara unik dan fun. Beberapa spot menarik adalah Dream Tunnel dan Dream Harbour. Wajib banget dikunjungi karena jaraknya hanya sekitar 20 menit dari bandara BIJB. Oh iya, sewa sepeda hanya 10 ribu rupiah saja lho per jamnya. Murah!










3. Jatiwangi Art Factory

Gak nyangka di Majalengka ada beginian. Jatiwangi Art Factory adalah tempat di mana seniman sekitar Majalengka berkumpul dan saling bertukar ide tentang seni. Banyak lho seni yang dibuat di sini mulai dari batik, keramik, tembikar, lukisan, seni kontemporer, dan masih banyak lainnya. Bahkan, saking kerennya, di sini sering dijadikan tempat pertukaran pelajar seni. Banyak bule-bule yang sengaja belajar jadi artist dan berguru sama ahli-ahli. Malah ada bule yang jauh-jauh datang dari Denmark, disini malah ngebuat genteng yang lalu dilukis gambar buah-buahan dan dikasih free untuk warga sekitar. Oh iya, Jatiwangi Art Factory juga didukung oleh Bekraf semenjak tahun 2017 lho. Hebat! Langsung aja mampir kesini ngobrol-ngobrol, karena nggak pake tiket masuk segala. Cus!












4. Sanggar Sekar Laras

Destinasi selanjutnya adalah Sanggar Sekar Laras. Sanggar yang udah cukup lama malang melintang di Majalengka ini menyajikan tarian-tarian baru yang dimodif berdasarkan tarian daerah atau cerita daerah  Misalnya tarian Topeng Kelana yang berdasarkan cerita epos Mahabarata, menggambarkan kegagahan manusia mencapai kepuasan duniawi, namun tak menemukan kebahagiaan yang hakiki, sehingga yang ada hanyalah ketamakan. Ada juga Tari Ritus Mapat Indung berdasarkan tarian adat Sumedang. Unik juga ya ada sanggar yang menciptakan tarian berdasarkan kisah daerah setempat. Untuk menonton tarian ini, terdapat beberapa paket mulai dari 25 ribu per orang.






Credit Photo : Mas Amir


5. Bukit Paralayang Majalengka

Gak nyangka ada bukit cantik di Majalengka kek gini. Biasanya sih di sini orang-orang nikmatin sunrisenya. Kalau anginnya lagi bagus, terutama bulan November sampai April, kita bisa naik paralayang dengan biaya sekitar 450 ribu rupiah. Ya standar lah ya, namun pengalaman ngeliat bentang alam di Majalengka bisa jadi experience yang nggak akan terlupakan juga lho! Kalau nggak minat terbang, nongkrong di atas juga oke kok sambil ngopi atau nyobain mangga gincu khas Majalengka. Jos! Oh iya, untuk menuju puncak, siapkan kendaraan yang prima ya. Soalnya lumayan nanjaknya. Untuk tiket masuk sendiri hanya 15 ribu saja.








6. Curug Sempong

Ini juga salah satu spot menarik di Majalengka, meskipun ya sekarang udah agak sepi karena debit airnya lagi kecil. Ini Curug sempet booming dua tiga tahun lalu sampai banyak orang Menuhin Curug Sempong lho. Curug yang ukurannya gak gede2 banget tapi menarik karena punya kolam dan tebing di sampingnya ternyata gak hanya cocok untuk foto aja, tapi cocok untuk berenang juga. Selain itu masih alami banget, gak ada tuh saung-saung dari semen atau bangunan yang berantakan. Nah untuk mencapai kesini harus trekking sekitar 30 menit dari tempat parkir mobil. Nggak ada retribusi masuk sih, seikhlasnya aja sama yang jaga. Lumayan buat berenang lucu-lucu 😋. Oh iya, karena di sini udah agak sepi, jangan jalan sendiri ya kesini, paling nggak berdua atau bertiga lah.







7. Gunung Karang

Sekitar satu jam darikota Majalengka, Gunung Karang merupakan destinasi yang nggak boleh kamu lewatkan. Awalnya gak ada ekspektasi apa-apa tentang tempat ini, eh taunya bagus juga. Ya tipikal batu-batu gede di atas bukit gitu dengan pemandangan keseluruhan Majalengka. Dari sini kita bisa melihat beberapa kabupaten sekaligus, dan asiknya di sini juga ada banyak banget gua yang bisa di eksplor. Bedanya bukan gua seperti yang kita pikirkan ya, tapi gua yang terbentuk karena adanya celah antar batuan. Oh iya, orang sini percaya bahwa dulu Gunung Karang ini pernah dihantam meteor, dan katanya sih batu di atas Gunung Karang ini batu meteor. Percaya nggak? Oh iya, trekkingnya enteng banget kok, meskipun Namanya gunung, ternyata nggak seperti yang kita bayangkan. Udah ada jalan keatasnya kok.









8. Situ Sangiang

Salah satu destinasi yang masih menjadi bagian dari Taman Nasional Gunung Ciremai, Situ Sangiang dianggap sebagai destinasi ziarah bagi para masyarakat Majalengka dan sekitarnya. Konon katanya, air dari Situ Sangiang ini bukan air sembarangan, namun air berkhasiat yang bias menyembuhkan banyak penyakit dan membawa berkah. Sesampainya saya di sini, ada beberapa orang yang sedang mandi menggunakan kain putih di Situ Sangiang. Selain itu juga terdapat sebuah makam sesepuh yang terletak sebelum pintu masuk gerbang Situ Sangiang. Oh iya bagi kamu yang ingin mampir ke sini, spot terbaik untuk foto-foto ada di sebelah kiri danau. Di sana terdapat dua buah pohon besar yang sudah roboh dan spot tersebut bagus banget buat foto-foto. Untuk biaya masuk sendiri hanya 15 ribu rupiah per orang.









9. Terasering Panyaweuyan & Sayang Kaak

Nah ini nih spot yag lagi rame-ramenya di social media. Secara langsung, viralnya terasering Panaweuyan dan puncak Sayang Kaak ternyata mengangkat sekali pariwisata Majalengka. Pemandangan hamparan sawah hijau yang memanjakan mata, udara dingin semriwing sampai ke tulang, pokoknya kalua melewatkan Sayang Kaak saat traveling ke Majalengka fix itu auto rugi. Sayang Kaak sendiri berasal dari kata Sarang Gagak yang sampai sekarang saya juga nggak paham mengapa dinamakan Sayang Kaak. Untuk mencapai Sayang Kaak sendiri butuh perjuangan. Jalan menuju puncak melewati pemukiman warga yang lumayan sempit dan menanjak, bahkan ada jalan yang hanya muat satu mobil saja. Untungnya saat ini pemerintah Majalengka sedang membuat lokasi parkir di bawah puncak Sayang Kaak, yang nantinya membuat pengunjung bias menggunakan transportasi seperti ojek ataupun kol bak menuju ketinggial 1300 mdpl. Tiket masuk hanya 15 ribu rupiah saja sudah termasuk parkir. Jangan takut, fasilitas di sini lengkap banget jadi mau cari apa-apa pasti ada aja.
















10. Ciboer Pass

Nyari tempat buat makan-makan lucu sambal menikmati pemandangan sawah hijau nan asri? Ciboer Pass jawabannya! Dengan beberapa pilihan menu makanan lengkap dengan saungnya, dijamin bakal ketagihan mager di Ciboer. Di Ciboer juga ada beberapa selfie deck yang bias dimanfaat untuk selfie. Katanya sih ada rencana ingin di buat cottage di Ciboer ini, makin enak aja deh yang mau liburan kesini. Pas lah!



11. Curug Cipeteuy

Bisa dibilang, Curug Cipeteuy ini harusnya bisa jadi destinasi kelas. Udahlah bagus, rapih, gak terlihat sampah, fasilitas lengkap, trekkingnya gampang, warungnya masakannya enak, airnya bening, pokoknya semua kata-kata terbaik itu udah ada di Curug Cipeteuy. Jaraknya emang lumayan jauh sih dari kota Majalengka, sekitar dua jam, tapi menurut saya worth banget untuk mampir kesini. Airnya super dingin, udaranya seger banget, dan pepohonannya pun lebat. Serasa kembali ke alam banget deh. Nah si Curug ini berundak-undak gitu, mulai dari yang paling atas hingga paling bawah. Kedalamannya sih nggak dalem paling 1,7 meter aja, ada juga yang lebih pendek sekitar 1,4 meter jadi seharusnya aman. Nah karena kali ini emang musimnya lagi kering, debit airnya lagi gak kenceng. Meskipun begitu, Curug Cipteuy wajib banget deh didatengin. Karena bagian dari Taman Nasional, so pasti Curug Cipeteuy ini masih super alami dan kebersihannya dijaga. Tiket masuk hanya 15 ribu rupiah, dan parkiran lengkap bisa masuk mobil dan motor.








12. Cikadondong River Tubing

Bagi yang ingin mencari wisata adventure, bisa mampir ke Cikadondong River Tubing, Mulai dari harga 50 ribu rupiah per kepala, kita bisa menikmati serunya river tubing di sungai Cikadondong. Bagi yang belum tau river tubing itu apa, intinya kita naik balon berbentuk donat yang mengapung di atas air, lalu mengikuti arus sungai tersebut. Nah terkadang ada arus jeramnya juga nih, jadi kita harus bisa menjaga keseimbangan di atas balon. Tak perlu takut, safety saat river tubing juga diperhatikan banget kok. Mulai dari helm, pelampung, pelindung tangan hingga pelindung kaki semua bakal dipinjemin sama tim Cikadondong River Tubing.  Emang sih jarak dan waktu mainnya nggak lama, sekali main hanya 20 menit saja, menempuh jarak 350 meter saja. Namun bagi kamu yang kurang puas, bisa kok memilih rute yang 1 kilometer, tapi harganya beda dan harus rada banyakan yang ikut. Selain itu harus nunggu debit air lebih kencang dari biasanya. Cocoknya sih abis dari Curug Cipeteuy kamu mampir kesini, karena jaraknya hanya sekitar 15 menit saja. Lumayan lah buat teriak-teriak dikit pas kena jeramnya. Wajib dicoba apalagi kalua kamu jalannya ramean.



Nah nggak nyangka kan ternyata kalau Majalengka punya banyak banget destinasi yang menarik? Selama ini kita menganggap kalau destinasi cantic itu hanya di Indonesia Timur aja, ternyata kita salah. Hanya dua setengah jam aja dari Jakarta via tol, Majalengka bisa jadi pilihan buat kita menghabiskan weekend. Gimana, tertarik ke Majalengka nggak?